1.02.2007

Jejak Langkah Lego





Beberapa hari yang lalu Astri beliin Naia mainan Lego.
Mainan (yang katanya bikin) kreatif itu ternyata gak cuma menarik buat Naia.
Ken, ponakan gue yang kelas 1 SD dan tinggal di sebelah rumah itu, juga tersibukkan dengan mainan itu.
Alih-alih cuman nemenin mereka main, tiba-tiba gue juga tersedot dengan mainan itu.
Tauk-tauk gue menemukan diri gue lagi sibuk bikin bentuk helikopter dari Lego di jam 2 pagi saat Astri dan Naia udah tidur. (Dan gue baru ngeh itu jam 2 pagi, karena Astri kebangun dan heran gue lagi “kelutekan” di depan TV yang nyala tanpa gue tonton itu)

Apa yang menarik sih benernya?
Padahal mainan klasik dari jaman gue kecil itu ya bentuknya gitu-gitu aja.
Kenapa juga itu bisa lebih menarik dibandingkan siaran tunda Blackburn vs Liverpool di Trans7 dini hari itu?
(Anak-anak: “mungkin karena Brad Friedel gak ketembus dan Liverpool kalah di pertandingan itu, Sek?” =^ppp )

Hehe..mungkin.
Tapi mungkin juga karena Lego itu gak pernah ngasih skema untuk bikin bentuk-bentuk tertentu.(Eh ada gak sih?) Anak cuma dikasih gambar-gambar jadi bentuk bentuk itu (misalnya helikopter) buat nunjukin possibilty yang bisa dibikin. Bahkan bentuk helikopter versi gue atau versi Ken atau malah Naia, jelas beda-beda. Setelah dipreteli disuruh bikin lagipun gue belum tentu bisa dengan bentuk yang sama. Itu mungkin makanya Lego dianggap sebagai mainan yang bisa bikin anak jadi kreatif.

Kreatif.

Hmmm… rasanya udah terlalu sering kita denger itu kata.
Malahan dah nempel di status pekerjaan.

Orang kreatif.
Anak kreatif.

Nyatanya kita sangat jauh dari kreativitas di kehidupan sehari-hari.

Contohnya soal membesarkan anak.
Gak banyak yang sadar bahwa membesarkan anak itu GAK ADA FORMULA / RESEP AJAIBNYA!
Ada yang sibuk baca “kitab suci2” cara membesarkan anak karangan psikolog-psikolog kondang.
Ada yang sibuk bertanya di milis-milis ibu “Gimana sih supaya anak kita doyan makan?”, “Gimana sih ngelatih anak kita poeb dan pipis di toilet?” etc etc.
Ada yang cari referens ke sana kemari.

Cuma sebagian yang inget bahwa setiap anak adalah individu yang unik, yang cuma bisa dibesarkan dengan cara yang unik dan berbeda tiap individunya. Cara A bisa dilakukan buat anak yang ini, tapi belum tentu berlaku buat anak yang itu.

Contoh lain adalah soal karir.
Ada orang yang kerjanya ikut seminar-seminar dengan pembicara pebisnis kondang, berharap dia akan sesukses pebisnis itu.
Ada yang setiap hari dateng ke workshop multilevel marketing bermimpi bisa sesukses uplinenya.
Cuma sebagian yang inget bahwa, kalo semua punya cara yang sama dalam berbisnis, terus di mana keuntungan kompetitifnya? Kalo semua orang dagang bakso, terus siapa yang beli bakso?

Gak usah jauh-jauh deh.
Contoh yang paling deket sama kita (baca: anak kreatif ad agency)
Ada yang sibuk beli Archive dan browsing-browsing situs award.
Ada yang sibuk dateng ke seminar-seminar kreatif dan nanyanya : “Mas…gimana sih caranya bisa jadi kreatif kayak mas…?”
Ada yang sibuk nyela-nyelain anak-anak muda yang “Archive-minded”, tapi selalu nyuruh mereka menggali dari budaya sendiri dengan contoh….Iklan THAILAND!

(Mas…kasih dong contoh yang konkrit, jangan Thailand lagi Thailand lagi ahhhhh…apa bedanya dong lo sama generasi Archive???)

Memang mudah melirik kesuksesan seseorang.
Semudah kita mencontoh gambar jadi sebuah lego.
Tapi berharap ada formula ajaibnya?
Berharap ada jejak langkah yang bisa kita ikuti dengan mudah?
WOOOYYY…di Lego aja gak ada skema pembuatannya!!!! (semoga gue gak salah soal ini…)

Membesarkan anak.
Meniti karir.
Bikin iklan
Bikin Lego.
Adalah sebuah proses trial dan error.

Ngejalanin seluruh kehidupan itu sendiri juga sebuah trial and error.
Gak ada satupun orang yang secara absolut bisa bilang paling ngerti gimana cara ngejalani sebuah kehidupan.

Gak juga elo.
Gak juga gue.

Selamat Tahun Baru 2007.
Semoga jalan kita berbeda, tapi sama-sama menuju pada kehidupan yang lebih baik.
Amien.



Cuz life is a lesson
You’ll learn it when your through
- Limp Bizkit ~ Take A Look Around (2000)


*Terinspirasi oleh ON BEING MOM - Anna Quindlen dan Bisnis Itu Permainan - Rusman Hakim


Meja Adwork Penuh Kertas Berserakan Lt 2
020107
prok.prok.prak!

7 comments:

Anonymous said...

Jadi pengen resign...

mister::G said...

Suatu hari kita ketemu lagi Sek, di bisnis yang lain. Iya kan? Yang itu loh...

soapgirlninja said...

filosofi phoenix bow! kacau, hancur, bikin baru...

aniwai selamat taun baru ya sek!

mei said...

lam kenal mas...keren euy tampilan blognya

trial and error!!hidup emang seperti itu khan??

met tahun baru juga ya..

Anonymous said...

"Don't be afraid to fail"
Thierry Henry on Reebok.

Anonymous said...

Selamat tahunn baru 2007 Seq.

Tahun ini, tahun yang bedaaa! :)

Blogger said...

Did you know that you can make dollars by locking premium sections of your blog or website?
Simply join CPALead and embed their Content Locking widget.