5.22.2007

Mari Mengocok






Percaya gak kalo orang Indonesia itu doyan banget kocok-mengocok?

Coba lihat ibu-ibunya.
Kalo ngumpul-gumpul, gak jauh dari arisan.
Ngocok kumpulan kertas, yang kemudian dibuka.
Taddddaaaaa….!
“Jeung Nganu menang!!!”

Coba lihat bapak-bapaknya.
Sambil ngelempar tarohan di meja.
“WOYY, LAE! Kartunya dikocok dong! Pantes kau menang mulu!”
Sambil garuk-garuk pala.
Bingung gimana ganti duit belanjaan keluarga.

Coba lihat remajanya.
Kalo ngumpul-ngumpul gak jauh dari nonton bokep bareng.
Abis itu….“Man…bagi vaseline dong!”
“Tuh di meja rias nyokap tuh”

Srosot…srosot…slepettt!

Coba liat para mahasiswa dan yuppiesnya
Gak asik kalo gak ngocok pala ke kanan ke kiri.
Ajep ajep! Ajep ajep! Ajep ajep!
“Barangnya bagus banget ya, joooo”
“OD neh gue …OGAH DROPPP!”


Coba liat pelawaknya.
Ampuh banget ngocok perut penonton.
Dari mulai balutan talkshow sampe ala dagelan mataram.
“Tak sobek-sobek mulutmu!!!!”
“DRAKULA!!??? Jreng!!!”


Coba liat produsen obatnya.
“Kocok dulu sebelum diminum”
Malah ada jamu yang nama generiknya Parem Kocok.
“Parcok, Parem Kocok…Pascok, Pasti Cocok!”
Brilian banget copywriternya….

Coba liat politikus dan birokratnya.
“Kabinet harus dikocok-ulang!!!”
“Kocokannya cuma terbatas lho ya….”
“Aaaah kalo hasil kocokannya cuma begini gak usah ngocok ajah!”

Yah kan lumayan buat tebar pesona…

Iya kan?

Jadi jangan shock, kalo dana non-budgeter DKP bisa dikocok2 ngalir ke mana-mana--mulai dari Presiden SBY, Megawati, sampai Amien Rais (Pak Amien? Ya ampun Pakkkk!!)

Jadi jangan kaget kalo alokasi APBN buat pendidikan bisa dikocok-kocok supaya keluarnya cuman sedikit gak sesuai sama yang ditentukan oleh Tap MPR (TAP MPR lho!! Aturan perundangan yang KATANYA berstrata TERTINGGI …)

Jadi jangan pilon kalo calon2 Gubernur DKI doyan ngocok2 aturan kampanye supaya bisa jual tampang di mana-mana padahal belum waktunya dibolehin.
(kalo masih calon aja dah ngelanggar aturan, pas jadi pemimpin kayak gimana ya, kira-kira? Oh ya btw, terimakasih SBY atas tauladanmu nyolong start kampanye pilpres dulu..)

Jadi jangan kayak orang bodo, kalo ngeliat warga Meruya Selatan dikocok bareng-bareng Sutiyoso, Anggota DPR, PT Porta Nigra, BPN, dan MA. (Pusing kan nyari yang mana pahlawan kesiangan, yang mana penjahat, yang mana jagoan benerannya, yang mana penjahat benerannya….?)

Jadi biasa ajalah.
Gak usah ngerasa perasaan kita dikocok-kocok, walau udah 9 tahun tercium bau amis darah, asap, mesiu, dan daging manusia terbakar, di Grogol, Semanggi, Yogya Departemen Store, dan ratusan tempat lain di Jakarta.

Siapa suruh, jadi bangsa yang doyan ngocok....



* menangisi nasib para Pahlawan Mei 1998


No, no, no
Stick to the stuff you know
It is better by far
To keep things as they are
Don't mess with the flow, no no
Stick to the status quo

~ OST High School Musical - Stick to the Status Quo (2006)




Kamar Naia Kebagusan
220507
Cret.Cret.Crot.

5.08.2007

(Tak) Ada Badut





Siapa badut itu?
Berbuntut panjang dan bertanduk,
berkalung ular dan bertombak trisula.
Dari awal kupu-kupu hinggap di ujung mulut,
dia sudah di sana.

Mataku memicing coba kenalinya,
tapi riasan tebalnya halangi mataku.
Dia antara ada dan tiada.
Kadang melotot, kadang tertunduk,
sesekali punggungiku.

Gemerlap pasar malam,
dengan deretan lampu-lampunya,
dan lalu lalang pengunjung,
sering butakan sejenak.
Buatku semakin susah kenalinya.

Kakiku melangkah digerakkan rasa penasaran.
Dia hanya menatapku lurus.
Semakin dekat semakin kuterbelalak.
Ia ikut membelalakkan matanya.
Nafasku semakin memburu.

Ketika sudah sejengkal dari mukanya,
hawa nafasku mengembun.
Kuusap embun itu.
Ia ikut mengusapnya,
Dengan gerakan yang seragam.

Kucoba raba mukanya.
Tapi tangannya lakukan hal yang sama.
Hingga dua tangan kami bersentuhan.
Dingin.
Licin.
Seperti cermin.

Cermin?
Aku tertegun.
Saat kusadar badut itu sudah menghilang.

Entah ke mana…



Another clown behind your curtain
Just let me down, but one thing certain
You just rely on your magic charm
- Leon Haines Band ~ Another Clown (1980)



Meja Adwork dengan setumpuk obat nyamuk bakar di atasnya.
080507
Roll snare. Roll snare. Whappa!

5.02.2007

Unwind






Sekitar pertengahan sampai akhir tahun 90-an, kami-kami alumni PL angkatan 90-an, masih suka nongkrong di taman di belakang SMA PL. Kami sering menyebut komunitas kami sebagai “Anak-Anak ITB”. Ikatan Taman Belakang…halah!
In fact di sinilah gue pertama kali menelorkan sebuah buletin ecek-ecek bernama Suara Belakangan yang kemudian diadopsi jadi judul blog ini.

Apa sebenernya yang kita lakuin di situ?
NONGKRONG!

Di situ definisi nongkrong kayaknya bener-bener terpraktekkan dengan sebenar-benarnya.
Yang Hahah-heheh ketawa-ketiwi gak jelas lah,
Yang ngobrol ngalor ngidul lah.. dari mulai mobil, jenis pager (belum jaman HP, jo…),tante di rumah seberang, sampe kisah-kisah jorok pribadi.

Kadang ada yang main kartu.
Kadang juga kita rame-rame pergi luntang-lantung gak jelas.
Kadang rame-rame dengerin cerita serem Kis FM di malem jumat.
(Yang ini biasanya diakhiri dengan saling ngajak pulang bareng.
CULUUUUNNNN! Gondrong kok takut pulang sendiri!!!—jaman itu kita emang rata2 piara rambut panjang)

Bahkan bisa kadang-kadang-- karena udah gak tau mau ngapain--kita melakukan hal-hal yang gak penting. Tingkat ke-gakpenting-annya pun bener-bener di atas ambang batas!

Contohnya, pernah suatu kali—entah gue lupa siapa yang memulai—kita nimpukin sarang tawon di atas pohon.
Alhasil selama beberapa jam kita menghabiskan waktu dikejar-kejar sekelompok tawon itu.
Ada yang ngumpet di belakang mobil.
Ada yang berlarian sampe prapatan Kemang.
Ada yang ngumpet di belakang patung gajah di tengah taman.

Tapi tau gak?
Kita menikmati “petualangan” sesaat itu, sambil berkeringat dan ketawa-ketawa gak penting!!

Yak betul.
Masa-masa itu kita memang punya waktu luang yang berlebih, karena rata-rata masih pada kuliah semester2 akhir dan banyakan gak ngapa-ngapain--bahkan beberapa ada yang pengangguran (Sambil ngeliatin Ocai yang sekarang dah sukses jadi director film =p)

Beda sama sekarang.
Boro2 nimpukin tawon, nimpukin klien di depan mata aja gak sempet!
(Anak-anak: “Gak beraneee kaleeeeeee?????”)

Sekarang, kita masing-masing udah tersita dengan kesupersibukan masing-masing. Baik karena kerjaan, keluarga, atau urusan lainnya. Masih sih sesekali ketemuan leyeh-leyeh di kafe atau resto, sambil minum, ngerokok, dan ketawa-ketawa. Dan itu memang satu-satunya jenis refreshing yang kita bisa lakuin, sekarang-sekarang ini.

Mana mungkin sih, sekarang sempet duduk mencakung di bawah pohon, gak ngapa-ngapain “sambil” ngeliatin sekitarnya tanpa mikirin yang berat-berat?

Ternyata sempet.

Beberapa hari lalu, gue lagi di dalam Busway menuju kantor, terkantuk-kantuk dibelai oleh hembusan AC, ketika tiba-tiba Account Director kantor nelpon:

“Sek, kita HARUS miting di tempat klien. SEKARANG. Lo di mana?”
“Di Busway otw kantor, pas di prapatan kuningan…”
“Ya udah lo turun di situ deh, ntar gue jemput di situ. Gue skrg di buncit neh”


Tiba-tiba gue merasa di jidat tertempel post it dengan tulisan:
“PEKCUN LAKI NUNGGU DIJEMPUT TANTE”

Tapi toh gue turun juga.
Sejurus kemudian, gue dah duduk mencakung di bawah pohon nungguin dijemput.
Gue duduk di samping seorang tukang tambal ban yang tidur ngorok.
Sambil senyum-senyum ngeliatin kakek-kakek tua penjual rokok asongan yang bersitegang dengan orang gila, karena ngambil rokoknya tanpa bayar.

Nerawang ngeliatin mbak-mbak lari-lari kecil di kejauhan lagi ngejar bis PPD,
menatap pak polisi nilang pengendara-pengendara mobil bandel,
ngerasain debu dan asap jalanan mbedakin muka,
ngobrol gak penting sama seorang pengendara motor yg dateng belakangan karena bannya kempes (dia sukses mbangunin si tukang tambal ban)


Tiba-tiba sebuah sms masuk:
“Gue dah deket ya”

Dan berakhirlah setengah jam yang menyenangkan itu.
Mari melanjutkan kehidupan…



Back to life…
Back to reality…
Back to the here and now…
- Soul II Soul ~ Back to Life (1990)



dedicated to:
Maesa, Ocai, Ercin, Armand, Ruby Sudoyo, Yuka, Tanti, Benyek, Memet, Bamos, Tunggal, Kontor, Badrik, Kelik Kaplan, Dicky, Acong, Doel, Alex Datuk, Benbat, Benlol, Erik, Aji, Gofur, Warso, Mas Slamet, dll





Meja Adwork yang dah kayak kapal pecah.
020507
Break. Break. Dicopy gitu ganti...?