Iya, teman.
Ini panggungku.
Panggung yang kupilih dengan kesadaran penuh.
Yang kujaga dengan kantuk sangat tiap malam.
Berteman dengan ribuan hening.
Berpacu bersama lajunya waktu.
Bersandar pada ludah dan peluh.
Bernyawa oleh denyut lamat.
Iya, teman.
Itu panggungmu.
Yang kauhiasi indah.
Dengan lampu-lampu semarak.
Bak 50 tahun emas Indonesia Merdeka.
Bertaburan intan permata.
Berseliweran oleh domba-domba berdasi.
Berkacak di antara serdadu-serdadu wangi.
Berkacamata dengan silaunya lentera kristal.
Iya teman, kita ada di sandiwara yang sama.
Tapi, entah
mengapa kita berada di sisi panggung yang sangat berbeda....
Terinspirasi oleh:
Kenaikan harga BBM, malnutrisi & busung lapar, krisis listrik & BBM, Perpres Tanah, rekonstruksi-macet Aceh, vonis Nurdin Halid & Adiguna, industri tengik bernama Periklanan, omong kosong Widya 'Pertamina' Purnama, hemat energi ala badut Jusuf Kalla, pertunjukan opera Mahakampung Cinta-nya Guruh & Didi Petet, dan pernikahan Agus & Anissa.
Meja XCR Menghadap Langit Dengan Awan Bergulung Entah Hujan Entah Tidak
110705
muak.mual.muntah.