Suara yang muncul belakangan. Berbunyi membelakangi nalar. Yang tak pernah didengar. Samar. Lamat-lamat. Lama-lama hilang.
12.22.2005
Branded Friends: Who am I to you?
(Proyek Cross-Blogging Alia – Sesek)
By Alia
How many times do we judge people?
Almost every time.
And usually, we judge them first by their outer appearance.
In the first 10 seconds, we would’ve already “branded” our friends.
These days in the Internet age world,
We can find new friends from chat, blogs, mailing lists,
forums, networking sites like Friendsters, Orkut and so on.
Yet although we can’t even see our “virtual friends” appearance,
we still judge them by their “first impression.”
Their nickname, their words, their blog layout, their avatar, their pictures, their testimonials.
With that first impression, we begin to have
a certain image for our “virtual friends”.
We give them a certain “brand”.
Either a good brand or a bad brand.
For example, to me :
Laluna Maya is a Madonna. Outspoken and rebellious.
Rangga is a Fiat. Driven by Passion.
Sesek is an A-Mild. Bukan Basa Basi. :P
But those brands emerged only from first impressions.
And of course, first impressions can be deceiving.
And that goes for both the real and virtual life.
Even though people say, it’s the first impression that counts.
I say, don’t make it stick forever.
As you cannot judge a book by its cover,
You can’t also know a whole person in 10 seconds. :P
From my own experience, I learned that girls
who have the most innocent faces
are usually the naughtiest, back-stabbing girls.
And guys who are smooth-talkers, and are very confident
and act as though they are “all that”
are the worst jerks in the world.
:P
You might only know me through my words.
I might only know you through your words.
Yet as I might have branded you,
I wonder what have you branded me?
-----------------------
Note : Baca juga tulisan Sesek di blog Alia
BRANDED FRIEND: You Are What You (want them to?) See
-----------------------
12.17.2005
Apa Arti Sebuah Angka?
Dulu anak-anak PL paling suka ngebecandain anak-anak SMA negeri begini:
"SMA lo di mana?"
"SMA Tiga Empat..."
"Hah??? Nama sekolah kok pake angka sihhhh!!??"
Becandaan klasik yang kadang masih suka kebawa-bawa di kantor itu, emang kadang dirasain keterlaluan.
Tapi bener deh!
Apa sih enaknya dikasih identitas numerik begitu??? =p
Kayak Gerombolan Si Berat musuhnya Gober Bebek aja.
Gue ampe sekarang gak pernah tahu nama mereka aslinya.
Yang gue tahu "176-761" dan semacemnya.
Kayak panti pijet di kota aja. (ini kata temen gue looohhh!! =) )
"Silakan mas, mau yang nomer berapa???"
Jooooooooo'!!!
Mereka punya nama geto lowhhh!
Masih lebih beradab Mitra Sehat di belakang kantor deh...(he he he ya iyalah!)
Kebayang gak sih misalnya Liga Sepakbola Indonesia timnya dikasih nama numerik.
"Baiklah pemirsa, sebentar lagi kita saksikan pertandingan seru antara PS Satu melawan PS Tigabelas.."
Sumpah mampus gak kebayang gue!
Belum lagi soal konotasi strata yang berbeda.
Nomer 1 pasti dianggap strata tertinggi dibanding nomer 139, misalnya.
Atau masalah angka-angka tertentu yang dianggap membawa sial kayak angka 4 di kepercayaan orang cina dan 13 di kepercayaan orang bule.
Pasti entar bakal perlu angka 3B dan 12B kayak di lift-lift gedung bertingkat..
(Gue yakin SMAN 4 Gambir gak ada satupun siswanya yang cina! He he he)
Memang angka kadang terasa jauh dari hal yang manusiawi.
Janji 50% di awal ternyata faktualnya di atas 100% kenaikan BBM, buat SBY-JK dan tim ekonomi geblegnya sih cuman soal itung2an di atas kertas.
Tapi buat rakyat kecil itu adalah hunusan belati di leher yang maju setiap detik.
Data BPS soal jumlah keluarga miskin yang nerima bantuan kompensasi BBM mungkin cuman keliatan sebagai chart yang bentuknya sering gue pelototin di powerpoint--yang kalau salah sasaran tinggal di bilang "Wah maap kami salah sasaran"
Padahal mereka adalah indvidu-individu bernyawa yang rela meregang nyawa atau mengancam nyawa demi kebagian jatah.
(Yang masih pula dipalakin ama Mendagri Rp 50/liter minyak tanah!!! Biadab lo Ma'ruf)
Coba bayangin misalnya Chart di BPS itu dibentuk dari nama-nama orang misalnya Mbah Surip, Bik Supi, Yu Narti, dst. Mungkin itu bisa bikin orang BPS lebih ati-ati supaya gak salah sasaran, karena ngebayangin muka-muka mereka yang renta dan butuh bantuan.
Atau nama-nama SMAN-SMAN jadi SMAN Bulungan, SMAN Mahakam, SMAN Daha, SMAN Pondok Labu, SMAN Setia Budi dst. Daripada mereka suka nambahin nama lokasi sekolah mereka di belakang angkanya..
Tapi nyatanya ada juga angka yang sangat dekat dengan manusiawi.
Misalnya togel.
Kurang manusiawi apa coba, angka-angka yang selalu dioprek-oprek tukang ojek, tukang becak, dan orang-orang kecil lain itu? Sampe-sampe kadang bikin mereka percaya sama coret-coretan orang gila. Atau ngeramesin mimpi-mimpi. Bahkan sampe percaya no polisi mobil yang tabrakan bakal jadi nomer yang keluar..(hik..hik..)
Buat gue sendiri ternyata 5 Desember kemaren membalikkan semua pengecilan arti sebuah angka yang selama ini selalu gue anggap menidakmanusiawikan segala hal.
Mungkin angka 1 di atas kue saat itu,
buat orang lain, hanyalah sebuah lililn yang harus ditiup Naia,
Tapi buat gue,
itu adalah simbol rangkaian sensasi kebahagiaan
yang gak akan pernah bisa dibagi dengan orang lain,
--kecuali orang lain itu ngalamin sendiri...
Selamat telah melangkahi tahun pertama dalam hidupmu, bidadariku...
Terinspirasi oleh: Gandhi Soeryoto's "Lali rupane, kelingan rasane" =)
Komputer rumah yang kibordnya digelendotin Naia terus
101205
Muah! Muaahh!! CBBBAK!!
12.13.2005
Robur
Pernah punya imaginary friend?
Selama ini gue mikir pasti tiap orang punya.
Paling tidak, gue punya.
Namanya Robur.
Gue ambil namanya dari salah satu judul Album Cerita Ternama.
(masih ada gak ya majalah keluaran Gramedia ini?)
Sosoknya si Robur ini dalam bayangan gue sama seperti gue.
Cuman dia lebih cakep.
Lebih atletis.
Lebih pinter begaul.
Lebih putih.
Nggak Polio.
Singkat kata dia adalah bentuk sempurna dari seorang Sesek.
Robur hidup sampe sekitar gue lulus SD.
Abis itu hilang entah ke mana.
Meskipun fantasi tentang bentuk sempurna seorang Sesek tetap hidup.
Bahkan sesekali fantasi itu pun masih muncul di kehidupan gue sekarang .
Kadang menjadi seorang pesepakbola Indonesia yang tiba-tiba terkenal di usia tuanya.
Menjadi sang maestro yang membawa Indonesia disegani di kancah dunia.
Selevel dengan Zidane, Raul, Gerrard, Sheva, Lampard, dan Beckham.
Kadang menjadi penulis sitkom sukses, yang enggak SO WHAT GETO LOWH. =)
Sejajar sama Candace Bushnell atau Martha Kauffman.
Ah itu kan ekses psikologi ala Freud!
Di saat keinferioran seorang bocah, dia merasa perlu berlindung dengan tokoh sempurna ciptaannya.
Di saat ngeliat kebobrokan PSSI dengan ketua umum bandit, ketua KONI nan bodoh, dan semua sinetron yang selalu ada adegan kuburannya,
kita merasa perlu menciptakan perisai dengan fantasi-fantasi tolol.
Entah bagian mana lagi dari kehidupan yang perlu kita tamengi dengan fantasi?
Mahalnya elpiji-bensin-minyak tanah--yang subsidinya dikurangin tapi malah ditambahin pungutan?
Kelaparan dan busung lapar di halaman rumah kita sendiri?
Terpuruknya industri advertising yang sekarang getol PHK2an?
Terpuruknya Olahraga kita bahkan di level Asia Tenggara?
Billing statement Kartu Kredit yang dateng bertubi-tubi? =)
Pertanyaannya,
sanggupkah tameng ini melindungi kita?
Di saat kita (seharusnya) sudah dewasa, realistis, dan berpikir rasional?
"Robur, di manakah dirimu....?"
Gue berbisik dengan lirih....
Meja XCR pojok lantai 2 samping banci
131205
blink.blank.bloop.
10.03.2005
Time Passes By
Kadang kita emang gak pernah inget apa yang udah kita lewati sejalan dengan waktu berlalu.
Kadang elo tauk-tauk tersadar dan kemudian melongo sambil berucap
"Hahh?? Itu tahun lalu?"
"Hahh?? masak sih itu udah 5 tahun yang lalu?"
Kayak yang gue lakuin waktu ngelongok postingan terakhir gue di blog geblek ini.
"Buset ampir 3 bulan udah ini blog gue onggokin."
Dalam 3 bulan ini apa aja yang udah terjadi ya?
Yep, gue kumpul2 dengan beberapa temen jaman SMP plus temen SMA.
Pertama di Chatterbox Citos,
trus di Rumah Apit & Dunya di Cilandak,
dan terakhir di rumah Harlin dan Aya di Kemang.
Selintas muka-muka yang nongol gak ada yang berubah.
Tapi jangan tanya soal postur.
Damm!
Bocah-bocah yg hampir 20 tahun lalu satu sekolah ini udah menjelma jadi bapak-bapak (Apit, Tanti, Harlin, Emink, kambing, Irto), ibu-ibu (Shanti, Tari, Vivi, Lina, Dita) , tante-tante (Cumi & Soraya!), oom-oom (Maesa, Yoris, dan Aci dan Ireneee!).
Cuman gue doang yg keliatan masih ABG..he he he
(Anak-anak: Iya SEEEKKKK, maksud lo ABG = Anaknya Baru Gede!!??)
20 tahun?
Gila ke mana aja waktu itu berjalan....
Selain itu apalagi yang terjadi?
Oh iya, XCR dapet 9 finalis dan 1 bronze di Pinasthika Award akhir Juli di Jogja dan dapet 1 finalis plus 1 bronze di Citra Pariwara pertengahan September kemaren di Surabaya.
Gila ternyata udah setahun yang lalu CP tanpa pemenang plus mencret2 sepanjang malem di Sabuga.
Gila ternyata udah satu setengah tahun lebih XCR berdiri.
Cepet banget rasanya.
Trus?
Oh iya gue ultah.
13 September kemaren gue 33!
Anjrit.
Dan sepanjang hari itu Five For Fighting konser nonstop bawain satu lagu "100 years" di telinga maya gue.
"I'm 33 for a moment. Still the man, but you see I'm a they. Kids on the way, family on my mind"
Lalu?
ARi Kondang kawin!
LAGI!
He he he...
Perasaan baru kemaren gue nyalamin dia di pelaminan Gran Melia berdampingan sama Rosa.
Tauk-tauk pertengahan September kemaren itu gue udah di pinggir pantai Bali, bareng Dicky, Keke & Wulan, Alex & Ella, David Hutagalung, Riri, Maesa dan Fabby,
Jadi saksi Kondang dan Maria kawin.
Kawin lagi buat Kondang, kawin pertama buat Maria.=)
Anda & Meuthia juga kawin!!!
Dan gue dengan tololnya malam itu ngasih selamat ke Tiara kembarannya Meuthiaaaa...!!
Aduh! Maklum, rasanya baru kemaren gue kenal Meuthia...
Ternyata itu udah bertahun-tahun.
Kemudian?
Rasanya baru kemaren gue posting soal nyeseknya BBM Naik.
Tauk-tauk hari ini gue ngerasain betapa uang 50 rb itu cuman dibakar jadi uap sehari.
Sore udah harus diisi lagi.
Hikk...hikk...Naiaaaa susumu dirampokkkkkk!!!
Bedebah kau SBY, bangsat kau JK!
Yang terakhir.
Rasanya baru kemaren ngeliat Paddy's dan Sari Club rata jadi tanah.
Dan rasanya belum lama setelah itu gue dan Astri honeymoon berpotret ria di tempat yang sama yang berubah jadi monumen Ground Zero.
Makan di desiran angin pantai Jimbaran.
(Dengan susah payah karena Astri patah metatarsal waktu itu)
Keliling-keliling di keramaian Kuta Square.
Dan sekejap itu udah jadi gambaran masa lalu lagi...
Entah apa lagi yang bakal kita lewatin.
Dan entah ke mana perginya masa-masa itu.
Entah lenyap begitu aja ninggalin memori.
atau pergi bareng sama rasa kemanusiaan dan keluluhlantakan.
Entah...
meja XCR dengan air AC yang netes
031005
merah. marah. muntah.
7.12.2005
pang | gung
Iya, teman.
Ini panggungku.
Panggung yang kupilih dengan kesadaran penuh.
Yang kujaga dengan kantuk sangat tiap malam.
Berteman dengan ribuan hening.
Berpacu bersama lajunya waktu.
Bersandar pada ludah dan peluh.
Bernyawa oleh denyut lamat.
Iya, teman.
Itu panggungmu.
Yang kauhiasi indah.
Dengan lampu-lampu semarak.
Bak 50 tahun emas Indonesia Merdeka.
Bertaburan intan permata.
Berseliweran oleh domba-domba berdasi.
Berkacak di antara serdadu-serdadu wangi.
Berkacamata dengan silaunya lentera kristal.
Iya teman, kita ada di sandiwara yang sama.
Tapi, entah
mengapa kita berada di sisi panggung yang sangat berbeda....
Terinspirasi oleh:
Kenaikan harga BBM, malnutrisi & busung lapar, krisis listrik & BBM, Perpres Tanah, rekonstruksi-macet Aceh, vonis Nurdin Halid & Adiguna, industri tengik bernama Periklanan, omong kosong Widya 'Pertamina' Purnama, hemat energi ala badut Jusuf Kalla, pertunjukan opera Mahakampung Cinta-nya Guruh & Didi Petet, dan pernikahan Agus & Anissa.
Meja XCR Menghadap Langit Dengan Awan Bergulung Entah Hujan Entah Tidak
110705
muak.mual.muntah.
7.01.2005
Kata Pertama
Kadang suka mbayangin gak sih apa kata yang pertama kali kita ucapin waktu bayi?
Apa ya kira-kira?
Standardnya sih:
"papa"
"mama"
atau jangan-jangan kalo gue:
"bola.." =)
Berkhayal mergokin bayi-bayi ngucapin kata pertama mereka, ternyata menyenangkan juga.
Misalnya:
Gene Roddenberry: "Space..."
Kirk Hammet: "Jeng jeng terettt" (kata pertama udah tiga kata????)
Asia Carrera: "owwhhhhh"
Maradona: "Gol.."
Bill Gates: "deng-dong!" (suara windows error)
Isaac Newton: "aduhhhh!"
Sutiyoso: "Slllllrrrpppp" (suara jilatan pantat)
Nurdin Halid: "Freeedooommmm" (gaya Brave Heart)
Koes Hendratmo: "ho-hokeeehh..."
Deddy Corbuzier: "Konsentrasi!" (yew yew wasaisi, mulut lo bau trasi!!!)
Bucin & Diki (Dynamic Duo :)) ): "apdeeetttt.."
Alia: "BiLOG!"
Pak Haji Awi--tetangga gue: "Berangkat??"
(entah kenapa dia selalu nanya gitu kalo pas gue mau pergi--ya jelas berangkat lah pak haji!!! Gimaneee sehhh????")
Mungkin bisa lebih panjang lagi khayalan gue.
(Atau mungkin lo yg baca postingan ini mau nambahain khayalan gue?)
Sejenis kayak email dan sms berantai soal "describe me in one word" itu.
Tapi ada satu hal yang bukan khayalan.
Dulu gue yakin kata pertama-nya Naia pasti "papa".
Karena kata "Bunda" secara lafal lebih susah buat lidah bayi.
Tapi beberapa hari lalu gue menangis.
Antara geli dan trenyuh.
(Karena setelah itu dia selalu ngucapin kata yg sama di saat yang sama)
saat dia haus dan ndeketin Astri,
di tengah raungan dan tangisnya dia bilang:
"NENEN...!!"
Meja XCR lantai II tetep di depan poster dedek Dhini Aminarti
040705
ha.ha.hik.
6.07.2005
Twist of Fate
Entah kayak apa perasaan Martunis.
Bocah umur 8 tahun korban tsunami itu gak "cuma" keilangan Ibu, kakak, dan adiknya.
Dia sendiri nyaris keilangan nyawa setelah 3 minggu terkatung-katung di laut lepas.
Bertahan idup dari mie intsant dan air mineral yang kebawa ke lautan.
Tapi nasib buruknya dipelintir abis sama baju yang dia pake.
Kalo gak gara-gara kostum "palsu' timnas Portugal no 10 nya Rui Costa yang dia pake waktu dia diselametin, dia gak bakal diliat sama Christian Ronaldo di TV.
Dan berarti dia kemudian gak akan dikasih rumah sama Luis Felipe Scolari, pelatih timnas Portugal.
Dia gak akan dikasih isi rumah lengkap dari pemerintah Portugal
Dia gak akan akan dikasih sumbangan uang sekitar Rp 460 juta sama federasi sepakbola Portugal.
Dia gak akan punya kostum timnas asli bernomor punggung 1 dengan nama Martunis, lengkap dengan tanda tangan semua pemain timnas Portugal mulai dari Ronaldo (Man U), Figo (Real Madrid), Deco (Barcelona), sampai Paulo Ferreira (Chelsea).
Dia gak akan digandeng sama Luis Figo ke tengah lapangan sebelum pertandingan kualifikasi Portugal vs Slowakia, salaman sama Presiden FIFA Sepp Blatter, dan nonton pertandingan yang dimenangin sama Portugal 2-0 itu dari tribun kehormatan duduk di sampingnya Manuel Rui Costa, pemain favoritnya....!
Kadang Forrest Gump memang ada benernya.
Kita gak bakal pernah tau apa yang bakal kejadian sama idup kita.
Mau keplintir jadi buruk atau jadi baik (atau keplintir buruk dan dipelintir balik jadi baik, kayak Martunis), batasnya emang tipis.
Setipis skenario buruk George Lucas yang mlintir Anakin jadi Vader dalam sekejapan jari berpaling dari Force ke Dark Side...
(gak worth sama penantiannya, jooo)
Setipis batas antara apatis, gak nasionalis, sama think big-nya seorang pengarah kreatif agensi lokal
(Masih geleng-geleng ke Bucin... =^p)
Setipis jawaban dokter, insinyur, dan pilot, jaman kecil ditanya cita-cita kita.
(gedenya toh jadi kuli iklan, DJ, atau socialite)
Setipis semangat gue tetep kerja di industri ini....
Terinspirasi obrolan sama Yenny, obrolan sama Mimin, debat kusir sama Bucin di milis, Star Wars 3: Revenge of the Culuns, dan the un-opportunist Martunis
meja XCR yang bentar lagi gak ditempatin oleh empunya
070605
takjub. takut. taktau.
6.03.2005
Miracle
Ada yang merhatiin gak kenapa waktu Sheva
--pemain paling gue kagumi skillnya saat ini--
gagal ngeksekusi penalti malem itu, gak ada cahaya dari langit yang turun menyorot ke bumi?
Atau waktu W. Max Felt kemaren ngebuka jatidirinya sebagai Deep Throat,
--tokoh sentral pembocor kasus Watergate--
setelah 30 tahun bungkem, gak ada gempa bumi atau suara menggelegar dari langit.
Padahal, buat gue, jelas-jelas dua hal tadi itu sebuah mukjizat yang gak bisa gue percaya.
Gimana mungkin European Footballer 2004 gagal mencetak gol dari seorang kiper tolol langganan blunder!!?
Gimana mungkin orang normal bisa sekuat itu dan selama itu nyimpen rahasia.
(Kebayang banget kalo gue jadi Deep Throat, 2 menit berikutnya seluruh dunia udah tauk, kali!!)
Di jaman sekarang emang ternyata mukjizat datang dengan cara yang beda.
Lebih sering tanpa scene-scene dramatis kayak ray of light atau suara-suara nggema di film-film.
Kadang dateng dengan bisik-bisik.
Kadang dateng dengan tangisan menggelegar.
Seperti 6 bulan lalu waktu kamu dateng di dunia, dik.
Sampe sekarang pun kehadiranmu masih jadi mukjizat di tiap malam.
Di tengah tsunami kerjaan yang memuakkan sepanjang 2 minggu belakangan ini....
Hhhhhh....
Meja XCR dgn tumpukan barang-barang gak karuan--entah punya sapa aja. CHAAAAT!!
030605
pitch.current.hoeeek.
5.11.2005
Kamu Jonimu
Entah kenapa, berita itu tiba-tiba terlintas lagi di otak—meskipun udah basi.
TOTET? UMROH?
Gila.. Dua kata itu kayaknya gak layak bersandingan deh!
Masih lebih layak nyandingin Charles dengan Camilla Parker, Jose Mourinho dengan Premiership, Tony Blair dengan George Wacky Bush, atau bahkan Jusuf Kalla dengan Badut Ancol ! Karena mereka semua itu bener-bener mengisi satu sama lain.
Tapi, Totet dengan Umroh!!??
Buat gue ngebayangin hal itu adalah pekerjaan yang sangat susah!
Sesusah ngebayangin orang seawam dan secantik Mariana, fasih ngucapin istilah “proyeksionis” di film JANJI JONI. –istilah yang amat sangat langka diucapin orang awam di kehidupan nyata.
(Kenapa Joko Anwar gak suruh dia ngomong “Tukang Puter Film di Bioskop” aja sihhh???)
Tapi sebenernya apa sih susahnya?
Toh gak ada satu halpun di dunia ini yang mustahil…
Nyandingin Mulyana W. Kusumah dengan suap aja sekarang pun bisa kok...
Apalagi nyandingin Kepala BKPM ama Preman JIS!
Belum lagi nyandingin FPI sama graphic house!!!
Wong Habib-nya udah bisa bikinin logo buat kaset, jee…
(jangan2 FPI itu singkatan Freehand-Photoshop-Illustrator ????)
Toh Totet kan cuma seorang aktor di sebuah film berjudul KEHIDUPAN.
Yang memainkan adegan dari roll film ke roll film berikutnya.
Yang Maha di Atas adalah sutradaranya.
Dan Joni si pengantar roll adalah Totet sendiri.
Terserah dia, mau sampai bagian mana kisah itu diputer…
Setiap orang berhak menjadi Joni-nya sendiri.
Gak tergantung orang lain cuman untuk nuntasin ending film tentangnya.
Gak tergantung orang lain buat ngisi film dengan roll-roll miliknya.
Ini film tentangmu.
Ini roll film-mu.
Jadilah Joni-mu.
Layaknya seorang Sesek,
yang memutuskan untuk mengisi hari sabtu itu dengan roll-roll film berisi adegan:
- Winning Eleven sepagi-siangan
- Nemenin Astri belanja baju dan sepatu di Kayla
- Bawa Naia di-imunisasi dr. Waldi,
- Nemenin Astri dicabut jahitan drg. Franky
- Cekikikan nonton Janji Joni di PIM
- Flaming Towers di Blowfish
apa roll film berikutmu, Sek?
apa roll film berikutmu, Tet?
---
Terinspirasi oleh film bagus berjudul Janji Joni, keuletan Astrid dengan Kayla-nya, dan kemabukan anak-anak eks taman belakang di Blowfish, yang tetap sama ngangeninnya.. =)
Kamar Belakang Gandul
090505
wild. weird. wacky.
4.13.2005
Midnight Scene
"'!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Bunyi Alarm bikin gue kaget setengah mampus!
"Ngepetz!"
Di samping gue, Astri ngebuka matanya pelan-pelan. Jelas lah!
Boro-boro bunyi alarm,
suara Naia ngerengek dikit aja bisa bikin dia melek apalagi alarm!
(kecuali saat dia gak kebangun waktu gue titip bangunin Liv 2-1 Juve minggu kemaren!)
Gue sendiri lupa kalo gue pasang reminder hari ulangtahun dia
jam 00.01 di HP gue.
Gue yang lagi mulai mau mbakar aromatherapy langsung beraksi cepat.
Bungkusan kado, kartu, dan bunga
yang tadinya gue umpetin cepet-cepet gue keluarin.
Gue taroh di samping aromatherapy yang lagi nyala.
Secepat kilat gue nyalain kasetnya Naia dalem tape yang emang udah gue siapin.
Sesaat kemudian lagu "panjang umurnya" terlantun di tengah malem itu.
Astri ketawa ngakak seada-adanya.
Mungkin dia geli karena ternyata gue make cara almarhum Papanya waktu dia kecil ulang tahun.
Papa Pims selalu naroh kado di meja dan nyetelin lagu "happy bday" dari kaset, waktu dia bangun pagi di hari ultahnya.
Seperti rencana gue semula.
Tapi gara-gara alarm, rencana gue berubah dipercepat jadi tengah malem itu.
Dan di tengah malem itulah Astri dengan muka bahagia
niup "lilin ulang tahunnya" berupa aromatherapy.
=^p
Gak sia-sia gue beli kado jauh-jauh hari.
Pake dipergoki sama Narga lagi ngobrol ama mbak2 Global.
Ke D'Best mbungkusin kado sama Riri yang cedera engkel ala van basten.
Beli bunga kayak pasangan homo sama Richat di Barito.
Memang semua hal gak ada yang sia-sia
Gak satupun.
Kalo itu tentang Astri...
Selamat ulang tahun Ntaku.
Meja XCR yang berisik dan panas
120405
makasih. kamsia. taksiasia.
3.24.2005
Bangga
Isce, temen gue, pernah punya kisah unik.
Dia adalah pemain bass, jadi di ruangan kerjanya ada beberapa foto yang dia pajang dengan pose ketika lagi manggung dan ngebass.
Kebetulan dia kerja di perusahaan gede yg punya legal consultant bule australi.
Suatu saat datenglah sang bule yang emang udah cukup tua ini, ke ruangannya Isce,
Dan kurang lebih inilah dialognya (sudah diterjemahkan, dan yang pasti gak persis dialog aslinya):
Si Bule: "Wah elo ngeband juga toh...main bass?"
Isce: "Iya.."
"Sama dong...anak gue juga!"
"Oya? Dia masih ngeband? Main bas juga?"
"Iya! Dia tuh main band dari jaman kecil. Bikin gue bangga deh. Dia sekarang main Red Hot Chilli Peppers!"
"Oh iya lah..
Di sini--di Indonesia-- juga banyak yang mainin Red Hot. Gue juga salah satu fans meskipun gak suka bawain lagu mereka"
" No..no..anak gue main Red Hot"
"mmm..iya...trus?"
"No..maksud gue.. anak gue bassistnya Red HOt!"
"What!!? Maksud lo!?"
"Yes. Flea is my son."
Isce masih belum selesai terbengong-bengong, saat si bule itu nyerocos terus nyeritain semua kebanggaannya tentang Flea, sang anak.
Dia cerita dengan nada kebanggaan seolah-oleh Flea "hanyalah" seorang juara kelas di kelasnya.
Bahkan dia seolah tak sadar bahwa Flea adalah seorang superstar yang dikenal di seantero dunia, meskipun di kunjungan berikutnya dia bawain poster dengan authentic autograph anaknya
"For Mr. Isce..."
Baginya Flea memang sebuah kebanggaan.
Kebanggaan yang tak akan berubah, kalopun anaknya tak jadi seperti sekarang.
Kalopun dia hanyalah bintang kelas.
Hanyalah bassis di sebuah malam perpisahan.
Baginya Flea adalah Flea.
Betapa tak pernahnya habis kebanggaan seorang orangtua terhadap anaknya.
Tak peduli besar atau kecilnya yang dilakuin anaknya.
Entah itu jadi superstar,
atau sekedar berguling tengkurap dan tengadah lama.
Seperti yang dilakukan Naia kemarin malam...
Jangan pernah berhenti membuat papa bangga, nak.
Selamanya.
Kamar belakang Gandul
230305
prouder. proudest. mak nyessst.
3.18.2005
Kado
18 Maret 2005.
2 menit lewat tengah malam.
"selamat ulang tahun, sayang...
apakah aku masih menjadi yang no 1?"
SMS gue kirim di saat istri sudah tidur.
Saat gak nongol tanggapan, gue kirim ulang msg itu.
Sebuah balasan masuk.
"masih, sayang... seperti tahun-tahun sebelumnya...."
Maesa.
Sohib dari jaman celana masih belum nutup dengkul.
Dari jaman obrolan soal onani sampe soal ekstasi.
Hampir tiap tahun selalu gue nyelametin duluan.
Kadang malah nduluin pacarnya.
Dari Shanti, Rani sampe Pepi.
"hello, juooooo..."
Kadang sapaan pembukanya di telpon itupun, udah jadi oasis di keseharian gue.
Apalagi di tengah kenadiran pitch Mr. Zaenap, yang memberi torehan begitu dalem.
Sebuah ajakan --LOKANANTA. JAM 10 MLM.-- rasanya jadi sebuah fatamorgana tersendiri.
Dan akhirnya sebuah sms mengubah fatamorgana menjadi oasis beneran.
"iya sana, jangan minum banyak2 ya.. janji!"
Makasih untuk ultahmu 'Sa.
Seperti biasa kadonya malah buat gue.
Dari sohib tersayang dan istri tercinta .
Oleh-oleh kaos liverpool dan izin mengambilnya...
Meja XCR dgn speaker mblangsak
180305
hip.hip.hooray.
3.17.2005
Nadir
One shot.
One opportunity.
One big mistake.
One restless drowning...
I was,
Socrates 1986
Stuart Pearce 1990
Roberto Baggio 1994...
"Losers always whine about their best. Winners go home and fuck the prom queen"
John Mason (Sean Connery) - The Rock (1996)
Kamar Papa yang kallah, dik
170305
dropped. smashed. drowned
3.04.2005
KOMPROMI
Sebuah pertengkaran,
biasanya kalo ngelibatin suami dan istri, bisa karena suaminya tiap hari pulang malem dan weekend tetep ngantor.
Atau karena istrinya memang kurang pengertian dengan kerja keras suaminya banting tulang.
Kalo ngelibatin cowok dan cewek yang lagi pacaran,
mungkin karena cowoknya mabuk2an ampe pagi tumbang ditraktir klien gak kontek2 sampe jam 5 pagi,
atau karena si cewek sibuk lembur mulu ngerjain conflicting brand cowoknya.
Kalo ngelibatin boss dan bawahannya, bisa karena si boss dirasain terlalu nggenjot waktu kerjanya.
atau karena si bawahan gak punya manajemen time yang bagus.
Kalo dua orang temen baik?
"Elo kan temen lama gue kok nggak ngerti mau gue sih!!?"
atau
"Justru elo yang sebagai temen lama kok masalah gini aja marah!!"
Pertengkaran adalah moment of truth dalam sebuah hubungan.
Batas antara bencana atau kabar baik.
Manajemen pertengkaran adalah manajemen yang paling sulit dipelajari.
Manajemen perusahaan atau manajemen keuangan mah kagak ada apa2nya!!
Karena yang dilibatkan bukan cuma rasio dan intelektualitas.
Tapi juga air mata, makian, darah, dan doa.
Di saat alam mengenal sore di antara siang dan malam,
juga fajar di antara malam dan pagi
(atau justru siang di antara pagi dan sore -- malam di antara sore dan fajar!!??)
hangat di antara panas dan dingin,
pantai di antara darat dan laut,
di saat yang sama ibu-ibu mengenal AA Gatot dan Elsa Syarief di antara Adjie dan Reza,
rakyat mengenal kompensasi pendidikan dan kesehatan di antara subsidi BBM dan beban BBM,
dan ekonom mengenal Break Event Point di antara profit dan loss.
Tapi mengapa betapa sulitnya manusia mengenal kompromi di antara dua kutub ego?
Tanyakan pada rumput bergoyang yang ada di antara tanah dan langit....
meja XCR yang mulai wawut2an lagi
040305
yin. yang. yin-yang.
2.10.2005
Idol
Idol itu manusia.
punya rasa punya hati
dari daging dan darah.
Idol itu kultus individu.
digerakkan oleh histeria massa
atau euphoria tunggal
Idol itu adalah selera
tergantung di mana indera berdiri
(dan kapan berdirinya)
Idol itu adalah Pele atau Maradona atau Zidane
Idol adalah Bono atau LL Cool J atau Billy Ray Cyrus
Idol adalah Soekarno atau Soeharto atau Abdurrahman
Idol adalah Delon atau Nunung atau Oneng
Tapi sebenarnya,
idol itu adalah Naia atau Naia atau Naia......
Meja XCR dgn PC ber-OS baru..SETAN!
100205
update neh. update neh. update neh
1.08.2005
R.I.P
Telah meninggal dunia
sebuah rasa kemanusiaan
di sebuah Bar di tengah Jakarta
PS.ironis sekali saat relawan mati-matian nyelametin satu-dua nyawa
Memangnya di sini Texas, Di abad sembilan belas
yang berisi koboi-koboi mabok, liar dan hukum ditonjok
saling menendang, saling menerjang
adu kuasa, adu senjata
DOR!
SLANK - PISS (1992)
Kamar Papa dan Bunda Naia
080105
masih. gakhabis. pikir
1.01.2005
(tak ada) Tahun Baru
Selamat Malam.
(maaf, kali ini gak ada sahutan plesetan "Celana Dalam...")
Malam ini gak ada kembang api.
Malam ini gak ada tahun baru.
Karena memang gak ada lagi tahun lama.
Di titik ini, adalah titik nol.
Awal dari sebuah kehidupan.
Gak usah tanya sama mereka.
Mereka lebih tahu itu.
Jeweran itu bukan buat mereka.
Mereka semua justru beruntung
kepilih untuk lebih cepet lepas dari kefanaan.
Supaya gak keseret lebih jauh di kegelapan.
Jeweran itu buat kita.
Yang masih doyan pesta pora.
Yang masih pegang teguh sebuah semboyan:
"Muda foya-foya, tua kaya raya, mati (pengennya) masuk surga."
Selamat malam kawan-kawan
Selamat mengawali kehidupan
Dapet salam dari hati nurani...
Kamar belakang Gandul non XCR
311204
mengelus. elus. menghela
Subscribe to:
Posts (Atom)