11.11.2004

Salah




Siapa sih yang gak takut salah?
Siapa sih yang mau berbuat salah?
Siapa sih yang gak malu dibilang salah?

Itulah sebabnya maka yang muncul berikutnya adalah:

"Siapa yang salah!!??" *dengan nada agak ngotot*
"Salah siapa!!!?" *lebih ngotot*

Manusia memang makhluk yang gak sempurna.
Yang gak mau sempurna karena gak mau berusaha benerin salahnya.
Yang gak mau sempurna karena terus-terusan bikin salah yang sama.
Dan semakin gak sempurna karena terus2an berlindung dibalik ke-gaksempurna-an nya itu.

Dalam bentuk mikronya biasanya statement andalannya adalah:
"Gue emang begini orangnya...gimana lagi?"

Inferioritas dipake buat berlindung.
Ketidakmauberubahan dijadiin perisai.
Dan ke-manusiawi-an adalah kerudung yang dipake atau dibuka tergantung kebutuhan.

Lalu pertanyaan berikutnya: tendensi ini benernya anak haram siapa?
Benar gak sih itu hasil perselingkuhan dengan keabu-abuan?
anak haram yang lahir dan menisbikan nilai salah dan benar.

Tercenung gue di beberapa hari belakangan.
Salahkah gue?
Cari musuh di belantara industri..
Pasang karbit di dedaunan muda...
Cari penyakit di tetunasan jari sendiri...
Pasang bar tinggi di tengah kegamangan...
Berasa asing di halaman belakang rumah..
Berasa kerampokan value tiap hari...
Nemenin Yoga jadi sekrup kapitalis..

Mungkin enggak.
Tapi mungkin juga salah.

Itu gunanya ada lebaran.
Supaya kita bisa mohon maaf atas salah kita.
Baik ke orang lain maupun ke diri sendiri...




Gue maafin, Sek.... *sambil ngaca*




Meja Sebelah Banci XCR
111104
numb. kosong. bersih (mudah2an).



No comments: