8.03.2012

Kepo Membunuh Kucing



















Sering denger dong kata “kepo”?
Yap. Populer gegara twitter.
Saking populernya, bahkan tadinya gue sempet bikin configurasi kata “Kepo” waktu bikin TTS di sebuah majalah. Sayang kemudian karena keterbatasan space, akhirnya terpaksa gue ganti –iya itu foto di atas, tadinya :)

Kepo konon berasal dari kata “kay poh”, sebuah kata Singlish yang artinya: Someone who interferes with others; one who is nosy, intrusive or meddlesome” ~ wiktionary

Terjemahan bebasnya mungkin keikutcampuran.
Atau keingintahuan.
Atau kepengentauan.
Atau apalah itu.

Yang pasti keingintahuan itu emang salah satu sifat dasar manusia.

Gak perlulah lama-lama mantau timeline twitter kalo cuma mau liat “ke-kepo-an” bin keingintahuan.

Pancing aja pake satu tweet .

Dyarrr.
Boong aja, kalo abis itu gak banyak yang kepo dan nyamberhore. :))
Cek aja reply-an dan mentionnya. :p
(Malah ternyata ada yang sampe DM segala HAHAHAHA)

Kata orang, keingintahuan jugalah yang bikin umat manusia bisa lebih maju daripada makhluk hidup lain. Banyak perkembangan teknologi, penemuan-penemuan, dan inovasi yang terjadi ‘akibat’ sebuah keingintahuan manusia akan suatu hal.

Keingintahuan tentang asal usul manusia dan soal keberadaannya di alam semesta, misalnya, ternyata udah menciptakan berbagai macam usaha-usaha dan pengembangan-pengembangan teknologi, seperti eksplorasi luar angkasa.

Gak usah sejauh teknologi kayak gitu,  bahkan filosofis keingintahuan pun bisa menginspirasi lahirnya film keren-nya Jodie Foster, Contact (1997). --Meski sayang juga mendasari lahirnya film busuk, Prometheus (2012) *sigh* 

Itulah.

Keingintahuan itu pisau bermata dua.
Selain mendasari hal-hal yang positif, pastinya ada yang negatif juga.
Kayak orang bule bilang: “curiosity killed the cat”
Keingintahuan juga bisa bikin kita celaka.

Udah sering kejadian, gara-gara sebuah kecelakaan, terjadi kecelakaan berikutnya. 
Cuman gara-gara si pengemudi yang melintas, pengen tauan ada kecelakaan apa. 
Dianya sendiri jadi meleng dan nabrak mobil depannya.
Geblek.

Yang juga sama bahayanya itu adalah keingintahuan yang dilakuin di dunia maya.

Kenapa?
Karena kadang begitu gede keingintahuannya, sampai lupa buat hati-hati dan gak sadar akan konsekuensi dari tindakannya.

Udah bukan cerita baru, cuman karena pengen tauan pengguna internet kepancing sama link berjudul  “Video terbaru Ariel” lalu tiba-tiba kena virus spam.

Keingintahuan seseorang yang kurang hati-hati dan main ngeklak ngeklik link. Bahkan bisa bikin kena phising,  password akun email atau akun socmednya kebobol. Kiamat kan?

Beberapa lainnya malah punya keingintahuan, tapi males baca permission, terms and condition, dan sejenisnya, pas nge-authorize sesuatu. Begitu udah kejadian kemudian ngomel-ngomel kayak anak kecil.

Atau yang paling sederhana, seorang jomblo yang kepengentauan, kemudian baca2 timeline twitter mantannya. Begitu tau mantannya lagi sama pacar barunya, langsung nangis-nangis garuk-garuk aspal.  Gak konsen kerja. HAHAHAHAHA! 
*ngakak2 sambil nunjuk2*

Internet & keingintahuan.
Dua hal yang saling melengkapi dan saling membesarkan.

Idealnya juga seharusnya ikut melengkapi dan membesarkan kita penggunanya, menjadi dewasa.
Bukan justru sebaliknya, bikin kita kayak anak kecil.
Atau malah mati kayak anak kucing.

Bahwa masih ada yang milih jadi anak kecil atau mati kayak anak kucing, ya itu pilihan.
Silakan dinikmati pilihannya… :)


---

Now I'm paralyzed
Still stuck in that time
When we called it love
But even the sun sets in paradise
- Payphone ~ Maroon 5 feat Wiz Khalifa (2012)

030812
Ruang Ijo Gantinya Ruang Kuning Narrada Lt 2
Country. Kampung. Ndesit.





1 comment:

Anonymous said...

Yahhh link ke tweetnya sudah nda valid mas Seseq... :D